Pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini telah mempercepat
perkembangan bangsa kita, terutama dalam dunia pendidikan. Pengaruh Negara maju
terhadap Negara berkembang besar sekali terhadap perkembangan dunia secara
menyeluruh, maka periodesasi informasi ini berlaku untuk seluruh dunia.
Dampak positif dari kondisi global
banyak memberikan kesempatan untuk mengadakan perubahan-perubahan perbaikan dan
peningkatan terhadap segala sesuatu yang selama ini dirasa kurang berkembang,
selain itu pula mendorong seseorang untuk terus berpikir dan meningkatkan
kemampuan secara optimal.
Dampak negatif dari globalisasi
dapat menimbulkan kegoncangan di masyarakat diantaranya menimbulkan keresahan,
hidup yang meningkat adanya konflik, setres ,cemas, dan ada pula yang prustasi,
kurang disiplin, dan ambisi yang berlebihan.
Untuk mengantisipasi dan mengatasi
masalah perlu dipersiapkan sumber daya yang berkualitas dan memiliki kemampuan
yang tinggi dalam menerima, memproses informasi sehingga mampu sebagai pengguna
dan pengembang IPTEK. Upaya meningkatkan sumber daya manusia yang bisa
diharapkan sebagai penggerak dan motivasi pembangunan nasional, tidak terlepas
dari bagaimana pendidikan bisa menghasilkan tenaga terampil dalam bidangnya
masing-masing dengan kata lain lulusan dari proses pendidikan itu berkualitas.
Pendidikan yang bermutu tidak cukup
hanya aspek akademis saja yang dipersiapkan. Tetapi, aspek yang tidak kalah
pentingnya adalah menyangkut aspek perkembangan pribadi, sosial emosional, dan
kematangan intelektual, serta sikap dan kebiasaan belajar.
Pendekatan perkembangan dalam
bimbingan merupakan pendekatan yang tepat digunakan di Sekolah Dasar, karena
pendekatan ini lebih berorientasi kepada penciptaan lingkungan perkembangan
bagi siswa, dan berdasarkan kepada program layanan yang terstruktur dan
sistematis. Keberhasialan belajar secara intelektual akan dipengaruhi oleh
keefektifan perilaku dari aspek-aspek perkembangan lainnya. Sehingga,
keberadaan bimbingan di dalam proses pendidikan terkait erat dengan proses
pembelajaran maupun kegiatan-kegiatan lain yang menunjang perkembangan siswa.
Oleh karena itu, kami menyusun
makalah yang berjudul ‘ Layanan Bimbingan di Sekolah Dasar (SD)’ ini.
Adapun
rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu :
1.
Apa yang dimaksud dengan bimbingan dan
konseling?
2.
Apa tujuan dari bimbingan dan konseling
di Sekolah dasar?
3.
Apa saja fungsi dari bimbingan dan
konseling di Sekolah Dasar?
4.
Apa saja prinsip-prinsip dari bimbingan
dan konseling di Sekolah Dasar?
5.
Apa saja asas-asas dari bimbingan dan
konseling di Sekolah Dasar?
6.
Apa saja jenis layanan bimbingan yang
ada di Sekolah Dasar ?
7.
Bagaimana pelaksanaan bimbingan dan
konseling di Sekolah Dasar?
8.
Apa saja kesalahpahaman mengenai
bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar?
Adapun
tujuan penulisan dari makalah ini, yaitu :
1.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud
dengan bimbingan dan konseling.
2.
Untuk mengetahui tujuan dari bimbingan
dan konseling di Sekolah Dasar.
3.
Untuk mengetahui apa saja fungsi dari
bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar.
4.
Untuk mengetahui prinsip-prinsip dari
bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar.
5.
Untuk mengetahui asas-asas dari
bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar.
6.
Untuk mengatahui jenis layanan bimbingan
yang ada di Sekolah Dasar.
7.
Untuk mengetahui proses pelaksanaan
bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar.
8.
Untuk mengetahui kesalahpahaman mengenai
bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar.
9.
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Landasan Pendidikan yang diberikan oleh Ibu Dra. Hj. Ike Hananik, M.Pd.
Adapun
metode yang digunakan penyusun dalam
penyusunan makalah ini antara lain:
1.
Studi kepustakaan
Dengan
memanfaatkan Perpustakaan PGSD UNLAM Banjarmasin dan Perpustakaan daerah untuk
memperoleh referensi.
2.
Studi elektromedia
Dengan
memanfaatkan fasilitas Internet dan situs-situs pendukung guna memperoleh
referensi.
Ada
beberapa para ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian bimbingan,
yaitu:
a. Menurut Rochman Natawidjaja (1987 :
31), bimbingan dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada
individu, yang dilakukan secara berkesinambungan, agar individu tersebut dapat
memahami dirinya sendiri dan ia sanggup mengarahkan dirinya serta dapat
bertindak wajar. Sehingga, ia dapat mencapai perkembangan dirinya secara
optimal sebagai makhluk social.
b. Menurut Moh. Surya (1988:12),
bimbingan ialah suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan secara
terus-menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai
kemandirian dalam pemahaman diri dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat
perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan.
c. Menurut Prayitno (1983:2), bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan kepada seseorang (individu) atau sekelompok
orang agar dapat berkembang menjadi pribadi yang mandiri.
d. Menurut Prayitno (2004 : 99),
bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli
kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun
dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya
sendiridan menjadi mandirdengan memanfaatkan sarana yang ada dan dapat
dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Dari
beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang diberikan
kepada seseorang atau sekelompok orfang secara terus-menerus dan sistematis
oleh pembimbing agar individu atau kelompokm individu tersebutg menjadi pribadi
yang mandiri.
Ada
beberapa para ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai konseling, yaitu :
a. Rochman Natawidjaja (1987:32),
mendefinisikan konseling sebagai hubungan timbal balik antara dua orang
individu, dimana yang seorang (konselor) berusaha membantu yang lain yaitu
konseli untuk mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungan dengan
masalah-masalah yang dialaminya.
b. Prayitno (1983 : 38), mengemukakan
bahwa konseling adalah pertemuan empat mata antara konseli dan konselor yang berisi
usaha yang selaras, unik, dan manusiawi, yang dilakukan dalam suasana keahlian
dan yang didasarkan atas norma-norma yang berlaku.
Dari
dua pendapat yang dikemukakan para ahli, dapat ditarik kesimpulan bahwa
konseling adalah suatu upaya bantuan yang dilakukan dengan empat mata atau
tatap muka, antara konselor dan konseli yang berisi usaha yang selaras, unik
dan manusiawi agar konseli dapat menyelesaikan masalah-masalh yang dihadapinya.
Secara umum tujuan dari diadakannya bimbingan dan konseling
bagi siswa / individu adalah mengungkap kekuatan, kelemahan, minat dan bakat
yang ada pada diri siswa sehingga mampu berkembang secara optimal. Bimbingan
dan konseling juga berfungsi agar siswa mengenal lingkungan sehingga mampu
bersosialisasi dengan lingkungannya, baik lingkungan keluarga maupun lingkungan
masyarakat. Selanjutnya bimbingan juga mambantu siswa untuk merencanakan masa
depannya dengan maksud siswa mampu mempertimbangkan sendiri dan mengambil
keputusan tentang masa depannya.
Dengan beberapa tujuan diatas maka bimbingan dan konseling
memiliki beberapa bidang, yaitu:
1. Bidang bimbingan pribadi social
2. Bidang bimbingan karier
3. Bidang bimbingan akademik / belajar
4. Bidang bimbingan keluarga
1. Fungsi
Bimbingan Konseling secara umum
Adapun fungsi bimbingan dan
konseling secara umum, yaitu :
a. Fungsi Penyaluran (distributif)
Adalah
fungsi bimbingan dalam membantu menyalurkan siswa-siswa dalam memilih
program-program pendidikan yang ada di sekolah, memilih jurusan sekolah,
memilih jenis sekolah sambungan ataupun lapangan kerja yang sesuai dengan
bakat, minat, cita-cita dan ciri-ciri kepribadiannya. Di samping itu fungsi ini
meliputi pula bantuan untuk memiliki kegiatan-kegiatan di sekolah antara lain
membantu menempatkan anak dalam kelompok belajar, dan lain-lain.
b. Fungsi Penyesuaian (adjustif)
Adalah
fungsi bimbingan dalam membantu siswa untuk memperoleh penyesuaian pribadi yang
sehat. Dalam berbagai teknik bimbingan khususnya dalam teknik konseling, siswa
dibantu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah dan kesulitan-kesulitannya.
Fungsi ini juga membantu siswa dalam usaha mengembangkan dirinya secara
optimal.
c. Fungsi Adaptasi (adaptif)
Adalah
fungsi bimbingan dalam rangka membantu staf sekolah khususnya guru dalam
mengadaptasikan program pengajaran dengan ciri khusus dan kebutuhan pribadi
siswa-siswa. Dalam fungsi ini pembimbing menyampaikan data tentang ciri-ciri,
kebutuhan minat dan kemampuan serta kesulitan-kesulitan siswa kepada guru.
Dengan data ini guru berusaha untuk merencanakan pengalaman belajar bagi para
siswanya. Sehingga para siswa memperoleh pengalaman belajar yang sesuai dengan
bakat, cita-cita, kebutuhan dan minat.
2. Fungsi Bimbingan Konseling secara
khusus
Adapun fungsi bimbngan dan konseling
secar khusus, yiatu :
a. Fungsi Pemahaman
Yang pertama dan paling awal harus
dilakukan oleh pembimbing adalah mengetahui siapa dan bagaimana individu yang
dibimbing itu. Mengetahui siapa dan bagaimana individu siswa yang dibimbing itu
berarti berusaha mengungkapkan dan memahami apa masalah dan kesulitan yang
dihadapainya, apa dan bagaimana kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahannya.
b. Fungsi Pencegahan
Yaitu
penciptaan suatu suasana agar pada diri siswa tidak timbul berbagai masalah
yang dapat menghambat proses belajar dan perkembangannya. Untuk menjalankan
proses fungsi ini kiranya suatu program bimbingan yang terencana dan terarah.
c. Fungsi pemecahan (pemberian bantuan)
Dalam
hal ini, fungsi pemecahan diperlukan agar masalah-masalah yang dialami siswa
dapat teratasi sesegera mungkin. Fungsi pemecahan merupakan usaha sekolah untuk
mengatasi berbagai masalah atau kesulitan yang dialami siswa dalam proses
belajar-mengajar di sekolah, baik dalam sikap siswa, kebiasaan buruk dalam belajar,
kesulitan dalam menangkap isi pelajaran, kurang motif dalam belajar, tidak
dapat menyesuaikan diri secara baik dengan teman-temannya, masalah kesehatan,
dan sebagainya.
d.
Fungsi pengembangan
Pelayanan
bimbingan dan konseling bukan sekedar mengatasi kesulitan yang dialami siswa
akan tetapi mengembangkan segenap potensi yang dimilikinya antara lain dengan
menyalurkan bakat, kemampuan, dan minat, serta cita-cita siswa.
e.
Fungsi Pemeliharaan
Yaitu
fungsi untuk membantupeserta didik memelihara berbagai potensi dan kondisi
positif yang dimilikinya.
f.
Fungsi Pengembangan
Yaitu fungsi untuk membantu peserta
didik menumbuh- kembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang
dimilikinya.
g. Fungsi Advokasi
Yaitu fungsi untuk membantu peserta
didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang kurang
mendapat perhatian.
- Prinsip Umum Bimbingan Konseling
- Diperuntukan bagi semua individu
- Bersifat individual
- Melakukan hal yang positif
- Merupakan usaha bersama
- Pengambilan keputusan
- Berlangsung dalam berbagai setting kehidupan
- Prinsip Khusus Bimbingan Konseling
- Ditujukan bagi semua siswa
- Bimbingan dan konseling melayani murid-murid dari semua usia
- Bimbingan dan konseling harus mencakup semua bidang pertumbuhan dan perkembangan siswa
- Bimbingan mendorong penemuan dan pengembangan diri
- Pelaksanaan bimbingan dan konseling menghendaki adanya kerja sama dari murid, orang tua, kepala sekolah, dan konselor
- Bimbingan harus menjadi bagian yang terpadu dalam keseluruhan program pendidikan di sekolah
- Bimbingan dan konseling harus dapat dipertanggungjawabkan kepada individu dan masyarakat
Adapun
azas-azas bimbingan dan konseling, yaitu :
1. Asas kerahasiaan
Penerapan asas kerahasiaan dalam layanan bimbingan dan
konseling mengandung pengertian bahwa segala sesuatu yang dibicarakan individu
dalam proses bimbingan dan konseling tidak boleh disampaikan kepada orang lain
yang tidak berkepentingan. Dengan demikian harus menyimpan dan menjaga
kerahasiaan segala data dan keterangan tentang siswa, baik yang diperoleh
langsung dari murid itu sendiri maupun yang diperoleh dari orang lain. Asas
kerahasiaan merupakan asas kunci dalam bimbingan dan konseling. Jika asas ini
benar-benar diterapkan, maka petugas bimbingan akan mendapat kepercayaan dari
murid.
2. Asas kesukarelaan
Asas kesukarelaan mengandung
pengertian bahwa pelayanan bimbingan dan konseling hendaknya berlangsung atas
dasar kesukarelaan dan ketulusan, baik dari pihakl konselor maupun daru pihak
klien. Jika siswa telah menyakini bahwa masalahnya akan dirahasiakan oleh
gurunya, maka sangat siswa diharapkan siswa tadi akan mendatangi gurunya secara
sukarela.
3. Asas keterbukaan
Bimbingan dan konseling akan
memperoleh hasil yang besar bila berlangsung dalam suasana saling terbuka.
Dengan adanya keterbukaan ini pengkajian dan pembahasan masalah klien dengan
segenap kekuatan dan kelemahannya dapat diselenggarakan secara baik. Perlu
diingat bahwa asas keterbukaan sangat berhubungan dengan asas kerahasiaan dan
kesukarelaan. Kterbukaan klien akan terwujud bilamana ia menyakini asas
kerasiaan itu, dan selanjutnya ia akan secara sukarela membuka dirinya kalau ia
tidak merasa terpaksa dalam suasana bimbingan itu.
4. Asas kekinian
Masalah yang perlu dan langsung
ditanggulangi dalam bimbingan dan konseling adalah masalah yang sedang dialami
atau sedang dirasakan oleh klien pada saat sekarang, bukan masalah yang dialami
pada masa lampau, dan akan datang.
5.
Asas kemandirian
Asas kemandirian mengandung
pengertian bahwa pelayanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk membuat
siswa menjadi mandiri, tidak bergantung kepada orang lain umumnya, dan kepada
pembimbing khususnya.
6.
Asas kegiatan
Asas kegiatan dalam bimbingan dan
konseling mengharapkan siswa melakukan kegiatan-kegiatan tertentu sehubungan
dengan isi dan proses layanan yang diterimanya. Oleh sebab itu, guru hendaklah
berusaha membangkitkan semangat dan minat siswa untuk mau melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk penyelesian masalah yang dihadapinya.
7.
Asas kedinamisan
Pelayanan bimbingan dan konseling
menghendaki terjadinya perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik.
8.
Asas keterpaduan
Pelayanan bimbingan dan konseling
hendaknya dapat memadu berbagai aspek kepribadian siswa, seperti keterpaduan
antara cita-cita dengan kemampuan, bakat, minat, dan emosi dari siswa yang
bersangkutan.
Asas
keterpaduan berisi keterpaduan yang ada pada diri siswa, dan juga keterpaduan
antara isi dan proses layanan yang diberikan. Jangan sampai terjadi aspek
layanan yang satu tidak sesuai dengan aspek layanan yang lain.
9.
Asas kenormatifan
Pelayanan bimbingan dan konseling
di sekolah dilaksanakan menurut norma-norma yang berlaku; baik norma agama,
norma adat, norma hokum maupun kebiasaan sehari-hari.
10.
Asas keahlian
Asas keahlian mengandung
pengertian bahwa pelayanan bimbingan dan konseling hendaklah dilakukan secara
teratur, sistematik, dan menggunakan teknik serta peralatan yang memadai.
11.
Asas alih-tangan
Jika guru telah mengerahkan
segenap kemampuannya untuk membantu siswa, tetapi siswa itu belum juga mampu
menyeselaikan masalah yang dihadapinya, maka guru harus mengalih tangankannya
kepada petugas atau badan lain yang lebih ahli. Di samping itu, asas ini juga
mengisyaratkan bahwa guru melayani masalah-masalah sesuai dengan kewenangannya.
12.
Asas tut wuri handayani
Asas ini mengacu
kepada suasana umum yang hendaknya ada dan tercipta dalam bimbingan dan
konseling.
Dalam
Kurikulum Berbasis Kompetensi, bidang Bimbingan dan Konseling (2004) dinyatakan
bahwa kerangka kerja layanan BK dikembangkan dalam suatu program BK yang
dijabarkan dalam empat kegiatan utama yaitu:
1. Layanan Dasar Bimbingan
Layanan dasar bimbingan adalah bimbingan yang bertujuan
untuk membantu seluruh siswa dalam mengembangkan perilaku efektif dan
ketrampilan-ketrampilan hidup yang mengacu pada tugas-tugas perkembangan siswa.
2.
Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan bimbingan yang bertujuan
untuk membantu memenuhi kebutuhan yang dirasakan sangat penting oleh peserta
didik saat ini. Layanan ini lebih bersifat preventik atau mungkin kuratif.
Stategi yang digunakan adalah konseling individual, konseling kelompok dan
konsultasi.
3. Layanan Perencanaan individual
Layanan perencanaan individual adalah layanan
bimbingan yang membantu seluruh peserta didik dan mengimplementasikan
rencana-rencana pendidikan, membantu siswa memantau pertumbuhan dan memahami
perkembangan sendiri.
4. Dukungan Sistem
Dukungan
system adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan memantapkan,
memelihara dan meningkatkan program bimbingan secara menyeluruh. Hal itu
dilaksanakan melalui pengembangan profesionalitas, hubungan masyarakat dan
staf, konsultasi dengan guru, staf ahli/penasehat, (Thomas Elis, 1990).
Adapun menurut Prayitno, menjelaskan
bahwa layanan bimbingan dan konseling mencakup sepuluh jenis layanan antara
lain:
1.
Layanan Orientasi
Layanan
orientasi adalah layanan konseling yang memungkinkan klien memahami lingkungan
yang baru dimasukinya untuk mempermudah dan memperlancar berperannya klien
dalam lingkungan baru tersebut.
2.
Layanan Informasi
Layanan
informasi adalah layanan konseling yang memungkinkan klien menerima dan
memahami berbagai informasi yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan
dan pengambilan keputusan untuk kepentingan klien.
3.
Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan
penempatan dan penyaluran adalah layanan konseling yang memungkinkan klien
memperoleh penempatan dan penyaluran yang sesuai dengan bakat dan kemampuan
masing-masing.
4.
Layanan Bimbingan Belajar
Bimbingan
belajar merupakan salah satu bentuk layanan bimbingan yang penting
diselenggarakan di sekolah.
5.
Layanan Penguasaan Konten
Layanan
penguasaan konten adalah layanan konseling yang memungkinkan klien
mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik,
materi pelajaran yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta
berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya.
6.
Layanan Konseling Individual
Layanan
konseling individual adalah proses belajar melalui hubungan khusus secara
pribadi dalam wawancara antara seorang konselor dan seorang konseli/klien.
7.
Layanan Bimbingan Kelompok
Bimbingan
kelompok dimaksud untuk mencegah perkembangan masalah atau kesulitan pada diri
konseli/klien.
8. Layanan Konseling Kelompok
Layanan
konseling kelompok pada dasarnya adalah layanan konseling perorangan yang dilaksanakan
dalam suasana kelompok.
9.
Layanan Konsultasi
Pengertian
konsultasi dalam program BK adalah sebagai proses penyediaan bantuan teknis
untuk konselor, orang tua, administrator dan konselor lainnya dalam
mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang membatasi efektifitas peserta
didik atau sekolah.
10.
Layanan Mediasi
Layanan
mediasi adalah layanan konseling yang memungkinkan permasalahan atau
perselisihan yang dialami klien dengan pihak lain dapat teratasi dengan
konselor sebagai mediator.
- Pelaksana pelayanan konseling di SD/MI/SDLB pada dasarnya adalah guru kelas yang melaksanakan layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, dan penguasaan konten dengan menginfusikan materi layanan tersebut ke dalam pembelajaran, serta untuk peserta didik kelas IV, V, dan VI dapat diselenggarakan layanan konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok.
- Pada SD/MI/SDLB atau sejumlah SD/MI/SDLB dapat diangkat seorang konselor untuk menyelenggarakan pelayanan konseling.
I.
Bimbingan dan konseling disamakan saja
dengan atau dipisahkan sama sekali dari pendidikan. Ada dua pendapat :
1. Menganggap
bahwa bimbingan konseling sama saja dengan pendidikan. Pendapat ini mengganggap
bahwa pelayanan khusus bimbingan dan konseling tidak perlu di sekolah.
2. Bimbingan
daan konseling harus benar-benar dilaksanakan secara khusus oleh tenaga yang
benar-benar ahli dengan peralatan yang begitu lengkap dan memenuhi syarat.
II.
Konselor di anggap sebagai polisi
sekolah, masih banyak anggapan bahwa
peranan konselor di sekolah adalah sebagai polisi sekolah yang harus
menjaga dan mempertahankan tata tertib, disiplin, dan keamanan sekolah.
III.
Bimbingan dan konseling di anggap
semata-mata sebagai proses pemberian nasihat, kegiatan pelayanan bimbingan dan
konseling bukan hanya bantuan berupa pemberian nasihat saja, pemberian nasihat
hanya merupakan bagian kecil dari upaya bimbingan dan konseling.
IV.
Bimbingan dan konseling dibatasi hanya
menanganimasalah yang bersifat insidel, konselor dan mengemukakan masalahnya.
V.
Bimbingan dan konseling dibatasi hanya
untuk klien-klien tertentu saja.
VI.
Bimbingan dan konseling melayani “orang
sakit” atau ‘kurang normal”, bimbingan dn konseling hanya melayani orang yang
normal mengalami masalah tertentu.
VII.
Konselor harus aktif, sedangkan pihak
lain pasif.
VIII.
Menganggap pekerjaan bimbingan dan
konseling dapat dilakukan oleh siapa saja, untuk melaksakan bimbingan dan
konseling hendaknya dilakukan oleh para orang yang professional.
IX.
Memusatkan usaha bimbingan dan konseling
hanya pada penanganan instrumentasi bimbingan dan konseling.
X.
Bimbingan dan konseling dibatasi hanya
menangani masalah-masalah yang ringan saja.
Bimbingan
adalah proses pemberian bantuan yang diberikan kepada seseorang atau sekelompok
orfang secara terus-menerus dan sistematis oleh pembimbing agar individu atau
kelompokm individu tersebutg menjadi pribadi yang mandiri.
Konseling
adalah suatu upaya bantuan yang dilakukan dengan empat mata atau tatap muka,
antara konselor dan konseli yang berisi usaha yang selaras, unik dan manusiawi
agar konseli dapat menyelesaikan masalah-masalh yang dihadapinya
Bimbingan
dan konseling di Sekolah Dasar (SD) memiliki tujuan yang salah satunya adalah
mengenal lingkungan sehingga mampu bersosialisasi dengan lingkungannya, baik
lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat.
Adapun
fungsi bimbingan konseling di Sekolah Dasar, yaitu :
1. Fungsi Bimbingan Konseling secara
umum
a.
Fungsi Penyaluran (distributif)
b.
Fungsi Penyesuaian (adjustif)
c.
Fungsi Adaptasi (adaptif)
2. Fungsi Bimbingan Konseling secara
khusus
a. Fungsi
Pemahaman
b.
Fungsi Pencegahan
c.
Fungsi pemecahan (pemberian bantuan)
d.
Fungsi pengembangan
e.
Fungsi Pemeliharaan
f.
Fungsi Pengembangan
g.
Fungsi Advokasi
Prinsip-prinsip bimbingan konseling
di SD, yaitu:
a. Prinsip Umum Bimbingan Konseling
b. Prinsip Khusus Bimbingan Konseling
Adapun
azas-azas bimbingan dan konseling di SD, yaitu :
a. Asas kerahasiaan
b. Asas kesukarelaan
c. Asas keterbukaan
d. Asas kekinian
e. Asas kemandirian
f. Asas kegiatan
g. Asas kedinamisan
h. Asas keterpaduan.
i. Asas kenormatifan
j. Asas keahlian
k. Asas alih-tangan
l. Asas tut wuri handayani.
Jenis Layanan bimbingan yang ada di Sekolah Dasar (SD), yaitu :
1.
Layanan Orientasi
2.
Layanan Informasi
3.
Layanan Penempatan dan Penyaluran
4.
Layanan Bimbingan Belajar
5.
Layanan Penguasaan Konten
6.
Layanan Konseling Individual
7.
Layanan Bimbingan Kelompok
8. Layanan
Konseling Kelompok
9.
Layanan Konsultasi
10.
Layanan Mediasi
Pelaksanaan
Pelayanan Bimbingan Konseling SD, yaitu :
1. Pelaksananya adalah guru kelas
2. Dapat diangkat seorang konselor
untuk menyelenggarakan pelayanan konseling.
Adapun
kesalahpahaman
dalam bimbingan dan konseling, yaitu :
1. Bimbingan dan
konseling disamakan saja dengan atau dipisahkan sama sekali dari pendidikan
2.
Konselor di anggap sebagai polisi
sekolah,.
3. Bimbingan dan
konseling di anggap semata-mata sebagai proses pemberian nasihat
4.
Bimbingan dan konseling hanya menangan imasalah yang bersifat insidel.
5.
Bimbingan dan konseling dibatasi hanya untuk klien-klien tertentu saja.
6.
Bimbingan dan konseling melayani “orang sakit” atau ‘kurang normal”.
7.
Konselor harus aktif, sedangkan pihak lain pasif.
8.
Pekerjaan bimbingan dan konseling dapat dilakukan oleh siapa saja
9.
Terfokus pada penanganan instrumentasi bimbingan dan konseling.
10.
menangani masalah-masalah yang ringan saja.
Adapun saran yang ingin penyusun
sampaikan adalah kita sebagai
calon guru Sekolah Dasar, hendaknya dapat lebih memahami mengenai pengertian
bimbingan dan konseling, tujuan, fungsi, prinsip-prinsip, asas-azas,
jenis layanan bimbingan yang ada di SD, pelaksanaannya, serta kesalahpahaman
mengenai bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar. Agar kita dapat melaksanakan
layanan bimbingan sebagaimana mestinya. Selain itu, penyusun juga berharap agar
makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi.
Amti, Erman dan Marjohan. 1992. Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Depdikbud.
Darmiyati. 2005. Diktat
Bimbingan dan Konseling Sekolah. Banjarmasin : Depdiknas.
http://agussupyans.blogspot.com/2012/05/jenis-jenis-layanan-bim-bingan.html
diunduh hari jumat, 21 september 2012 pukul 18:42 WITA.
http://coretanseadanya.blogspot.com/2011/11/bimbingan-anak-sd.html
diunduh hari jumat, tanggal 21 september 2012 pukul 18:58 WITA.
http://walidrahmanto.blogspot.com/2012/01/jenis-layanan-dan-kegiatan-bimbingan.html
diunduh hari jumat, tanggal 21 september 2012 jam 18:55 WITA
http://www.oel.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=464&Itemid=30 diunduh hari jumat tanggal 21
September 2012 jam 19: 20 WITA
Kunandar.
2011. Guru Profesional Implementasi KTSP dan Sukses Sertifikasi Guru.
Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Sukarti,
Dewa Ketut dan Desak P. E. Nila Kusmawati. 2008. Proses Bimbingan dan Konseling di
Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta.
Best Places To Bet On Boxing - Mapyro
ReplyDeleteWhere To Bet On Boxing. It's a sports betting event in which https://vannienailor4166blog.blogspot.com/ you bet 바카라 사이트 on the outcome of 1xbet korean a game. In the boxing world, 출장안마 each player must decide if or not to