Search This Blog

Friday 28 March 2014

Negara Thailand



Negara Thailand


Nama resmi                  : Raja-anachakra Thai atau parth-t Thai
Ibu Kota                       : Bangkok
Luas Wilayah              :± 512.820 Km2
Jumlah penduduk       : 62.354.402 (2002)
Kepadatan                    : ± 121 jiwa /km2
Agama                            : Mayoritas Buddha (95%), Islam (4%), sisanya Kristen dan Hindu
Suku Bangsa                : Thai, Lao, Melayu, Cina, mon, khmer
Mata Uang                   : Bath
Bahasa                          : Thai, dan Bahasa Inggris
Lagu Kebangsaan       : Phleng Chat
Kemerdekaan              : (Tidak mengalami Penjajahan)


NEGARA THAILAND


peta thailand.jpg


Gambar Wilayah negara Thailand
 
  1. Keadaan Alam Negara Thailand
A.     letak astronomis dan letak geografis
        Secara astronomis negara Thailand  terletak antara 6OLU – 20OLU dan  98OBT –116OBT. Koordinat geografisnya adalah 5°LU-21° LU dan 97°BT-106° BT. Negara ini memiliki luas ±513.115 km2 sehingga merupakan Negara ketiga besarnya di Asia Tenggara. Panjang dari Negara ini 1.609 km dan lebarnya 805 km.

    B. Batas – Batas Wilayah Negara Thailand
        Batas – batas wilayah negara Thailand sebagai berikut :
·         Sebelah utara        : laos dan Myanmar
·         Sebelah selatan     : Malaysia dan teluk siam
·         Sebelah barat        : Myanmar dan laut Andaman
·         Sebelah timur        : Laos dan Kamboja

C. Iklim Negara Thailand
    Thailand memiliki iklim tropis  dangan dua musim, yaitu musim hujan dan kemarau. Musim hujan berlangsung pada bulan mei – September akibat hembusan angin musim dari arah barat daya yang banyak mengandung uap air. Musim kemarau berlangsung pada bulan November – februari akibat hembusan angin dari arah Indochina melalui Vietnam dan laos. Kondisi ini membuat Thailand menjadi negara agraris utama di asia tenggara.

2.      Keadaan Penduduk Negara Thailand
A. Jumlah Penduduk Negara Thailand
    Penduduk negara Thailand pada tahun 2002 mencapai 62.354.402 jiwa. Pada tahun 2008 mencapai 65.493.298 jiwa, dengan angka pertumbuhan 1,64%. perkiraan jumlah penduduk juga memperhitungkan efek dari tingginya tingkat kematian karena AIDS; ini dapat dilihat pada harapan hidup yang rendah, tingginya tingkat kematian bayi, rendahnya tingkat pertumbuhan dan populasi, dan perubahan pada penyebaran oleh usia dan jenis kelamuin yang tidak sesuai harapan (Juli 2006 ).
Berdasarkan Struktur usia komposisi penduduk Thailand sebagai berikut:
·      0-14 tahun: 22% (laki-laki 7,284,068/perempuan 6,958,632)
·      15-64 tahun: 70% (laki-laki 22,331,312/perempuan 22,880,588)
·      65 tahun dan lebih: 8% (laki-laki 2,355,190/perempuan 2,821,805) (2006)
·      Tingkat pertumbuhan populasi di Negara ini 0.68% pada tahun 2006.
·      Tingkat kelahirannya mencapai 13.87 kelahiran/1000 populasi
·      Tingkat kematiannya adalah 7.04 kematian/1000 populasi
Perbandingan jenis kelamin:
saat kelahiran: 1.05 laki-laki/perempuan
bawah 15 tahun: 1.05 laki-laki/perempuan
15-64 tahun: 0.98 laki-laki/perempuan
65 tahun dan lebih: 0.84 laki-laki/perempuan
total populasi: 0.98 laki-laki/perempuan (2006 ).

B . Agama di negara thailand
Thailand sangat mendukung kebebasan beragama, dan terdapat umat Budhaa, Muslim, Kristen, Hindu dan Sikh yang bebas menganut agamanya di Thailand. Mayoritas penduduk Thailand pemeluk agama Budhaa (90%). Selebihnya adalah pemeluk agama Islam (terutama etnis melayudi daerah selatan ), Hindu, Kong Hu Chu, dan Kristen.

C. Suku dan bahasa negara Thailand
         Populasi Thailand didominasi etnis Thai dan Lao, yang berjumlah 3/4 dari seluruh penduduk. Selain itu juga terdapat komunitas besar etnis Tionghoa yang secara sejarah memegang peranan yang besar dalam bidang ekonomi. Etnis lainnya termasuk etnis Melayu di selatan, Mon, Khmer dan berbagai suku orang bukit. Bahasa resmi yang digunakan adalah bahasa Thai.
D. Pendapatan perkapita negara Thailand
   Pendapatan perkapita negara Thailand pada tahun 2011 adalah U$10,000. Dan pendaptn perkapita negara Thailand pada tahun 2012 sebesar U$8,643.

E. Pendidikan negara Thailand
Dalam acara rapat dengan Atase Pendidikan (atdik) yaitu untuk pemantapan program kerja dan pembinaan Sekolah Indonesia Luar Negeri di Bangkok (SILN), telah di paparkan tentang sistem pendidikan di Thailand. Dalam paparan tentang sistem pendidkan di Thailand ternyata ada kesamaan dengan sitem pendidikan di Indonesia dan ada juga perbedaanya. Berikut ini penjelasannya.
Pendidikan di Thailand terbagi menjadi 3, yaitu : pendidikan formal, pendidikan non-formal dan pendidikan informal.Untuk sistem pendidikan formal terdiri dari pendidikan dasar dan pendidikan tinggi. sedangkan sistem pendidikan non-formal terdiri dari : program sertifikat kejuruan, program short course sekolah kejuruan dan interest group program.
Wajib belajar di Thailand adalah wajib belajar 9 tahun, dengan rincian grade sebagai berikut :
·      Pendidikan play group dan TK usia 3-6 tahun
·      Pendidikan Sekolah dasar (selama 6 tahun), grade 1-6
·      Pendidikan Sekolah Menengah (selama 3 tahun), grade 7-9
·      Pendidikan Sekolah Menengah atas (selama 3 tahun), grade 10-12
Untuk grade 7-12 dalam satu kompon sekolahan, mereka tak harus mendaftar lagi , sudah otomatis melanjutkan di sekolah itu.Ujian Nasional (UN) di Thailand dikoordinasikan oleh Bureu of Education Testing Office dari Komisi Pendidikan Dasar yang memakai Sistem Ordinary National Education Test (O-net). UN di wajibkan untuk grade 3, 6, 9 dan 12. Ada 8 mata pelajaran yang di-UN kan yaitu :
1.      Bahasa Thai
2.      Matematika
3.      Science
4.      Ilmu social
5.      Agama dan Kebudayaan
6.      Bahasa asing
7.      Health dan Physical Education
8.      Art, Career dan Technology
Sedangkan siswa dari grade 1,2,4,5,7,8,10 dan 11, mengikuti ujian kelas dari sekolah masing-masing yang mengacu dari Office of Academic affair , Kementrian Pendidikan Thailand, secara serentak.

3. Keadaan Perekonomian Negara Thailand
A. Pertanian di Thailand
Hasil pertanian yang utama di Thailand Beras, singkong (tapioca), karet,       jagung, tebu, kelapa, kacang kedelai. Thailand dikenal dengan negara agraris yang sangat cepat perkembangannya. Tanaman pangan dan perkebunan dikembangan dengan baik. Thailand merupakan gudang beras Asia Tenggara.

B. Pertambangan di Thailand
Hasil pertambangan meliputi timah (hasil pertambangan utama), tembaga, minyak dan gas, bijih besi, emas, timbal, dan wolfram. Timah adalah komoditi tambang utama bagi Thailand.

C. Perindustrian di Thailand
Industri yang dikembangkan masih bersifat industri pengolahan hasil alam, seperti pengolahan beras, pengolahan karet mentah, pemintalan benang, tekstil, semen, dan berbagai produk olahan minyak bumi. Saat ini mulai berkembang industri perakitan komponen elektronika dan otomotif.

4. Kerjasama Indonesia dengan Thailand
A. Bidang Politik
Di bidang politik, Indonesia dan Thailand sebagai negara pendiri ASEAN saling membantu dan mendukung upaya penyelesaian konflik dengan negara tetangga di kawasan. Saat perselisihan atas kuil Preah Vihear antara Thailand dan Kamboja pada akhir 2009, pemerintah Thailand meminta pemerintah Indonesia untuk membantu menyelesaikan persoalan tersebut.

B. Bidang Ekonomi
Pemerintah Indonesia dan Thailand sepakat meningkatkan kerja sama di bidang pertanian, terutama alih teknologi informasi dan teknologi, perdagangan, pelatihan, teknik dan penelitian dalam bidang pertanian. Kesepakatan itu dituangkan dalam MoU yang ditandatangi oleh Menteri Pertanian Anton Apriyantono dan Menteri Pertanian dan Koperasi Thailand, Khunying Sudarat Keyuprahan, Jumat siang. Penandatangan yang dilakukan di Ruang Purple di Thai Koo Fah Building (gedung pemerintahan Thailand) di Bangkok, disaksikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan PM Thailand Thaksin Shinawatra. Menurut informasi Departemen Pertanian, bentuk kerja sama yang akan dilaksanakan menurut isi nota kesepahaman itu antara lain menyangkut promosi perdagangan komoditi pertanian; pengelolaan dan perlindungan keragaman hayati pertanian; pengembangan dan penyuluhan pertanian; kerja sama teknik dan peningkatan SDM; serta pengelolaan dan perlindungan lahan-lahan pertanian dan air. Untuk mendukung pencapaian kerja sama, kedua pihak sepakat untuk membentuk Kelompok Kerja Pertanian Bersama (JAWG), yang diketuai oleh seorang pejabat tinggi dari masing-masing negara.

  
DAFTAR PUSTAKA

Fattah, Sanusi, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial; untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta : Pusat Perbukuan , Departemen Pendidikan Nasional.
Kiswantoro. 2013. Ilmu Pengetahuan Sosial; untuk SMP/MTs. Solo : Putra Keraton.





No comments:

Post a Comment