Negara Thailand
Nama resmi : Raja-anachakra Thai atau parth-t Thai
Ibu Kota : Bangkok
Luas Wilayah :±
512.820 Km2
Jumlah penduduk : 62.354.402 (2002)
Kepadatan : ± 121 jiwa
/km2
Agama : Mayoritas Buddha (95%), Islam (4%),
sisanya Kristen dan Hindu
Suku Bangsa : Thai, Lao, Melayu, Cina, mon, khmer
Mata Uang : Bath
Bahasa :
Thai, dan Bahasa Inggris
Lagu Kebangsaan : Phleng
Chat
Kemerdekaan : (Tidak mengalami
Penjajahan)
NEGARA THAILAND
Gambar Wilayah
negara Thailand
- Keadaan Alam Negara Thailand
A.
letak astronomis dan letak
geografis
Secara
astronomis negara Thailand terletak
antara 6OLU – 20OLU dan 98OBT –116OBT. Koordinat
geografisnya adalah 5°LU-21° LU dan 97°BT-106° BT. Negara ini memiliki luas
±513.115 km2 sehingga merupakan Negara ketiga besarnya di Asia Tenggara. Panjang dari Negara ini 1.609 km dan
lebarnya 805 km.
B. Batas – Batas Wilayah Negara Thailand
Batas – batas wilayah negara Thailand
sebagai berikut :
·
Sebelah utara : laos dan Myanmar
·
Sebelah selatan : Malaysia dan teluk siam
·
Sebelah barat : Myanmar dan laut Andaman
·
Sebelah timur : Laos dan Kamboja
C.
Iklim Negara Thailand
Thailand memiliki iklim tropis dangan dua musim, yaitu musim hujan dan
kemarau. Musim hujan berlangsung pada bulan mei – September akibat hembusan
angin musim dari arah barat daya yang banyak mengandung uap air. Musim kemarau
berlangsung pada bulan November – februari akibat hembusan angin dari arah
Indochina melalui Vietnam dan laos. Kondisi ini membuat Thailand menjadi negara
agraris utama di asia tenggara.
2.
Keadaan
Penduduk Negara Thailand
A.
Jumlah Penduduk Negara Thailand
Penduduk negara Thailand pada tahun 2002 mencapai
62.354.402 jiwa. Pada tahun 2008 mencapai 65.493.298 jiwa, dengan angka
pertumbuhan 1,64%. perkiraan jumlah penduduk juga memperhitungkan efek dari
tingginya tingkat kematian karena AIDS; ini dapat dilihat pada harapan hidup
yang rendah, tingginya tingkat kematian bayi, rendahnya tingkat pertumbuhan dan
populasi, dan perubahan pada penyebaran oleh usia dan jenis kelamuin yang tidak
sesuai harapan (Juli 2006 ).
Berdasarkan Struktur usia komposisi penduduk
Thailand sebagai berikut:
·
0-14 tahun: 22% (laki-laki
7,284,068/perempuan 6,958,632)
·
15-64 tahun: 70% (laki-laki 22,331,312/perempuan
22,880,588)
·
65 tahun dan lebih: 8% (laki-laki 2,355,190/perempuan
2,821,805) (2006)
·
Tingkat pertumbuhan populasi di Negara
ini 0.68% pada tahun 2006.
·
Tingkat kelahirannya mencapai 13.87
kelahiran/1000 populasi
·
Tingkat kematiannya adalah 7.04
kematian/1000 populasi
Perbandingan jenis kelamin:
saat kelahiran: 1.05 laki-laki/perempuan
bawah 15 tahun: 1.05 laki-laki/perempuan
15-64 tahun: 0.98 laki-laki/perempuan
65 tahun dan lebih: 0.84 laki-laki/perempuan
total populasi: 0.98 laki-laki/perempuan (2006 ).
Perbandingan jenis kelamin:
saat kelahiran: 1.05 laki-laki/perempuan
bawah 15 tahun: 1.05 laki-laki/perempuan
15-64 tahun: 0.98 laki-laki/perempuan
65 tahun dan lebih: 0.84 laki-laki/perempuan
total populasi: 0.98 laki-laki/perempuan (2006 ).
B
. Agama di negara thailand
Thailand sangat mendukung kebebasan
beragama, dan terdapat umat Budhaa, Muslim, Kristen, Hindu dan Sikh yang bebas
menganut agamanya di Thailand. Mayoritas penduduk Thailand pemeluk agama Budhaa
(90%). Selebihnya adalah pemeluk agama Islam (terutama etnis melayudi daerah
selatan ), Hindu, Kong Hu Chu, dan Kristen.
C.
Suku dan bahasa negara Thailand
Populasi Thailand didominasi etnis
Thai dan Lao, yang berjumlah 3/4 dari seluruh penduduk. Selain itu juga
terdapat komunitas besar etnis Tionghoa yang secara sejarah memegang peranan
yang besar dalam bidang ekonomi. Etnis lainnya termasuk etnis Melayu di
selatan, Mon, Khmer dan berbagai suku orang bukit.
Bahasa resmi yang digunakan adalah bahasa Thai.
D. Pendapatan perkapita negara
Thailand
Pendapatan perkapita
negara Thailand pada tahun 2011 adalah U$10,000. Dan pendaptn perkapita negara
Thailand pada tahun 2012 sebesar U$8,643.
E. Pendidikan negara Thailand
Dalam acara rapat
dengan Atase Pendidikan (atdik) yaitu untuk pemantapan program kerja dan
pembinaan Sekolah Indonesia Luar Negeri di Bangkok (SILN), telah di paparkan
tentang sistem pendidikan di Thailand. Dalam paparan tentang sistem pendidkan
di Thailand ternyata ada kesamaan dengan sitem pendidikan di Indonesia dan ada
juga perbedaanya. Berikut ini penjelasannya.
Pendidikan di Thailand
terbagi menjadi 3, yaitu : pendidikan formal, pendidikan non-formal dan
pendidikan informal.Untuk sistem pendidikan formal terdiri dari pendidikan
dasar dan pendidikan tinggi. sedangkan sistem pendidikan non-formal terdiri
dari : program sertifikat kejuruan, program short course sekolah kejuruan dan
interest group program.
Wajib belajar di
Thailand adalah wajib belajar 9 tahun, dengan rincian grade sebagai berikut :
· Pendidikan
play group dan TK usia 3-6 tahun
· Pendidikan
Sekolah dasar (selama 6 tahun), grade 1-6
· Pendidikan
Sekolah Menengah (selama 3 tahun), grade 7-9
· Pendidikan
Sekolah Menengah atas (selama 3 tahun), grade 10-12
Untuk grade 7-12 dalam
satu kompon sekolahan, mereka tak harus mendaftar lagi , sudah otomatis
melanjutkan di sekolah itu.Ujian Nasional (UN) di Thailand dikoordinasikan oleh
Bureu of Education Testing Office dari Komisi Pendidikan Dasar yang memakai
Sistem Ordinary National Education Test (O-net). UN di wajibkan untuk grade 3,
6, 9 dan 12. Ada 8 mata pelajaran yang di-UN kan yaitu :
1. Bahasa
Thai
2. Matematika
3. Science
4. Ilmu
social
5. Agama
dan Kebudayaan
6. Bahasa
asing
7. Health
dan Physical Education
8. Art,
Career dan Technology
Sedangkan siswa dari
grade 1,2,4,5,7,8,10 dan 11, mengikuti ujian kelas dari sekolah masing-masing
yang mengacu dari Office of Academic affair , Kementrian Pendidikan Thailand,
secara serentak.
3.
Keadaan Perekonomian Negara Thailand
A. Pertanian di
Thailand
Hasil pertanian yang
utama di Thailand Beras, singkong (tapioca), karet, jagung, tebu, kelapa, kacang kedelai.
Thailand dikenal dengan negara agraris yang sangat cepat perkembangannya.
Tanaman pangan dan perkebunan dikembangan dengan baik. Thailand merupakan gudang beras Asia Tenggara.
B. Pertambangan di Thailand
Hasil pertambangan
meliputi timah (hasil pertambangan utama), tembaga, minyak dan gas, bijih besi,
emas, timbal, dan wolfram. Timah adalah komoditi tambang utama bagi Thailand.
C. Perindustrian di Thailand
Industri yang
dikembangkan masih bersifat industri pengolahan hasil alam, seperti pengolahan
beras, pengolahan karet mentah, pemintalan benang, tekstil, semen, dan berbagai
produk olahan minyak bumi. Saat ini mulai berkembang industri perakitan
komponen elektronika dan otomotif.
4. Kerjasama Indonesia
dengan Thailand
A. Bidang Politik
Di bidang politik, Indonesia dan Thailand sebagai negara
pendiri ASEAN saling membantu dan mendukung upaya penyelesaian konflik dengan
negara tetangga di kawasan. Saat perselisihan atas kuil Preah Vihear antara
Thailand dan Kamboja pada akhir 2009, pemerintah Thailand meminta pemerintah
Indonesia untuk membantu menyelesaikan persoalan tersebut.
B.
Bidang Ekonomi
Pemerintah Indonesia dan Thailand sepakat meningkatkan kerja
sama di bidang pertanian, terutama alih teknologi informasi dan teknologi,
perdagangan, pelatihan, teknik dan penelitian dalam bidang pertanian.
Kesepakatan itu dituangkan dalam MoU yang ditandatangi oleh Menteri Pertanian
Anton Apriyantono dan Menteri Pertanian dan Koperasi Thailand, Khunying Sudarat
Keyuprahan, Jumat siang. Penandatangan yang dilakukan di Ruang Purple di Thai
Koo Fah Building (gedung pemerintahan Thailand) di Bangkok, disaksikan oleh Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono dan PM Thailand Thaksin Shinawatra. Menurut informasi
Departemen Pertanian, bentuk kerja sama yang akan dilaksanakan menurut isi nota
kesepahaman itu antara lain menyangkut promosi perdagangan komoditi pertanian;
pengelolaan dan perlindungan keragaman hayati pertanian; pengembangan dan
penyuluhan pertanian; kerja sama teknik dan peningkatan SDM; serta pengelolaan
dan perlindungan lahan-lahan pertanian dan air. Untuk mendukung pencapaian
kerja sama, kedua pihak sepakat untuk membentuk Kelompok Kerja Pertanian
Bersama (JAWG), yang diketuai oleh seorang pejabat tinggi dari masing-masing
negara.
DAFTAR PUSTAKA
Fattah, Sanusi, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial; untuk SMP/MTs Kelas
IX. Jakarta : Pusat Perbukuan , Departemen Pendidikan Nasional.
Kiswantoro. 2013. Ilmu Pengetahuan Sosial; untuk SMP/MTs.
Solo : Putra Keraton.
No comments:
Post a Comment